Langsung ke konten utama

Augmented Reality (AR) dalam Pembelajaran Kimia

 Augmented Reality (AR)

AR adalah seperangkat teknologi yang diciptakan sebagai cara overlay informasi atau dunia digital dan dunia nyata dengan tujuan memberikan kepada pengguna pengalaman perspektif yang lebih baik (Berryman, 2012). Ini membangun tampilan superposisi dengan menggabungkan adegan nyata dan adegan virtual (Zhang, 2018).

Augmented reality melengkapi  buku yang berorientasi konten dan mampu berinteraksi dengan pengguna melalui hubungan video dan audio (Fan, 2018). Tampilan informasi yang sebelumnya tidak terlihat oleh mata manusia sekarang dapat diamati dengan dukungan perangkat seperti komputer, ponsel pintar, tablet, dan HMD. Hal Itu tidak menghilangkan realitas tetapi meningkatkan realitas dengan informasi digitalnya. Tujuan utamanya adalah melengkapi stereoskopis tiga dimensi ke dunia nyata sebagai sarana untuk memperkaya persepsi pengguna (Maqableh & Sidhu, 2010).

Teknologi AR dalam pembelajaran kimia digunakan untuk visualisasi 3D dari struktur atom, molekul, kisi kristal dan ikatan kimia.

AR sesuai namanya yaitu “augmented” artinya tambahan, gabungan dunia nyata dengan tambahan gambar tertentu, maksudnya adalah adanya tambahan (mungkin gambar 3D) dalam realitas. Dalam prakteknya, AR biasanya menggunakan kamera HP, jika kamera diarahkan kepada gambar molekul di kertas yang sudah dibuat dengan teknik tertentu (misal menggunakan Unity) maka pada kamera HP akan muncul tampilan 3D gambar molekul yang sesuai dengan molekiul yang sudah dibuat di kertas atau media lainnya.

Virtual Reality (VR)

VR merupakan gawai yang dihubungkan melalui perangkat VR seperti Google Cardboard. Pengguna memungkinkan dapat merasakan berada di dalam dunia alternatif yang dihasilkan. Dalam realitas virtual, lingkungan yang dihasilkan benar-benar terpisah dari dunia fisik, terutama untuk media kompleks. 

Sistem VR mampu menunjukkan molekul kompleks seperti yang ada di ruang 3D. Bahkan pengguna dapat memanipulasi molekul secara fisik untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat-sifatnya.

Sesuai namanya, VR adalah realitas virtual, artinya betul-betul virtual, terpisah dari dunia nyata, hanya gambaran virtual, tidak tergabung dengan dunia nyata. Dalam prakteknya, aplikasi VR membutuhkan CardBoard untuk bisa melihat gambar kesan 3D yang sudah dibuat dengan teknik tertentu (misal menggunakan blender). Sepenuhnya gambar 3D itu ada di aplikasi VR, misal di aplikasi android, tidak di kertas seperti AR.

Berikut contoh [AR Chemical Bond] Media Pembelajaran Augmented Reality Ikatan Kimia

https://youtu.be/cVqdlV15OcM

 

permasalahan: 

Apakah Augmented reality ini sangat efektif apabila diterapkan disekolah?, dan menurut anda apakah kelebihan dan kekurangan dalam penerapan Augmented reality ini disekolah?

 

Komentar

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda. menurut saya penggunaan Augmented Reality ini akan sangat efektif jika diterapkan dalam pembelajaran karena dengan memasukkan Augmented Reality ke dalam pelajaran, guru dapat melibatkan siswa ke dalam proses dengan model 3 dimensi, sehingga akan memberi siswa pemahaman yang lebih luas tentang topik pembelajaran. Saat mengerjakan pekerjaan rumah, siswa dapat memindai elemen tertentu dari sebuah buku dan menerima tip teks, audio, atau video dari guru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat intan bahwa penggunaan AR ini memili keefektifan yang sangat baik bila bisa diaplikasikan di sekolah karena manfaatnya yang luar biasa yakni melibatkan keadaan nyata dengan keadaan virtual, sehingga terdapat banyak dampak positifnya maupun negatifnya

      Hapus
  2. kelebihan AR apabila di terapkan disekolah akan memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran khususnya untuk pembelajaran yang sulit divisualisasikan. dengan AR siswa dapat melihat bentuk visualisasi materi yang anda ajarkan, sehingga akan membuat proses pembelajaran menyenangkan dan bermakna.
    kekurangan dengan adanya AR, apabila tidak dengan pengawasan yang baik dan penggunaan berlebihan akan membuat kesehatan anak terganggu misalnya sakit mata ataupun kelelahan dan kurang tidur karna berlebihan menggunakan smartphone

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat kak Nia mengenai kelebihanAR yaitu mampu mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran terkhususnya materi yang bersifat abstrak, sehingga siswa bisa melihat langsung melalui AR tersebut. Seperti contoh diatas mengenai bentuk molekul akan sangat membantu siswa dengan mudah memahami bagaimana molekul-molekul mampu berikatan dengan molekul lainnya dan bagaimana bentuknya.

      Hapus
  3. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda, berikut ini merupakan kelebihan dari augmented reality (AR):
    1. Menjelaskan Konsep Kompleks Dan Abstrak Yang Lebih Baik
    Tidak diragukan lagi bahwa siswa akan memahami konsep dengan lebih baik ketika mereka akan memvisualisasikannya dalam kenyataan. Khusus untuk topik yang sulit, siswa akan dapat belajar dengan cepat dengan representasi model 3 dimensi.
    2. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
    Pembelajaran AR memberikan pendekatan gamification menuju pembelajaran, yang membuat pelajaran menyenangkan. Sebagai hasilnya, ini memberikan dampak positif pada siswa dan membuat mereka tetap terlibat.
    3. Tidak Perlu Alat Tambahan
    Saat ini, 95% remaja memiliki smartphone. Ini dapat digunakan untuk hasil yang konstruktif juga. Orang tua dan guru tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli alat untuk pembelajaran dan pengajaran interaktif.
    4. Pengetahuan Praktis
    Siswa dapat melakukan praktik tanpa memerlukan peralatan laboratorium secara fisik. Ini sangat membantu untuk kursus profesional seperti kedokteran dan teknik. Siswa tidak harus mengoperasi pasien secara langsung dan masih dapat mempelajari prosesnya.
    5. Mudah di Akses Kapanpun dan Dimanapun
    Dengan aplikasi AR, pengguna dapat belajar kapan saja dan di mana saja dari smartphone mereka. Ini adalah cara terbaik untuk mengganti buku kertas, poster, model fisik besar dll.

    BalasHapus
  4. Melengkapi jawaban teman-teman yang lain. berikut jawaban saya
    Melaui Augmented Reality, guru dapat
    membuat media pembelajaran yang
    menyenangkan, interaktif, dan mudah
    digunakan. Augmented Reality juga dapat
    menggantikan modul pembelajaran yang belum
    ada di sekolah dalam bentuk virtual atau maya.
    Siswa tetap dapat melihat dan menggunakan
    modul seperti modul aslinya, namun dalam
    bentuk virtual. Melaui terobosan baru ini,
    semakin banyak variasi media pembelajaran
    yang dapat dibangun untuk mendukung
    kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama
    SMK yang membutuhkan modul pembelajaran
    praktikum.

    BalasHapus
  5. Menurut saya penggunaan AR efektif diterapkan di sekolah.
    Augmented reality adalah salah satu teknologi yang dapat memproyeksikan objek 2D atau 3D dalam dunia virtual ke dalam waktu dunia nyata atau disebut real-time. Media ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan media pembelajaran di sekolah, banyak penelitian tentang pengembangan augmented reality untuk meningkatkan proses pembelajan di sekolah. Penggunaan media augmented reality pada pembeajaran menunjukkan hasil yang berbeda diantaranya kelas yang menggunakan media tersebut memiliki hasil belajara yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media augmented reality, dikarenakan peserta didik di kelas tersebut dapat melihat sendiri objek pengamatan yang akhirnya akan menemukan konsepnya secara mandiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip - Prinsip Desain Pembelajaran

  Desain pembelajaran merupakan upaya untuk “membelajarkan” peserta didik. Desain pembelajaran juga disebut dengan suatu rancangan yang dibuat secara sistematis dan sistemik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.  Menurut Reiser & Dempesey (2007) desain pembelajaran dibuat dengan proses sistematis yang digunakan untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan secara konsisten dan dapat diandalkaan. Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4). Sedangkan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain pembelajaran juga diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan

Pembentukan Disakarida Dan Polisakarida

DISAKARIDA DISAKARIDA atau biosa ialah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang meliputi eliminasi sejumlah kecil molekul, seperti air, dari gugus fungsional saja. Seperti monosakarida, disakarida membentuk larutan berair ketika dilarutkan dalam air. Tiga contoh umum disajarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Disakarida merupakan salah satu dari empat kelompok zat kimia karbohidrat (monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida). Klasifikasi Ada dua tipe disakarida yang berbeda, yaitu: disakarida yang mereduksi, di mana satu monosakarida, gula reduksi, masih memiliki unit hemiasetal bebas; dan disakarida non-reduksi, di mana komponen-komponen yang berikatan melalui rantai asetal antara pusat-pusat anomer mereka dan tidak satu pun monosakarida memiliki unit hemiasetal bebas. Sellobiosa dan maltosa merupakan contoh dari disakarida reduksi. Sukrosa dan trehalosa adalah contoh-contoh disakarida non-reduksi. Pembentu

Analisis Pembentukan Struktur Sekunder Dan Tersier Pada Protein

Semakin, pengembang obat mencari ke molekul besar dan khususnya protein sebagai pilihan terapeutik.Formulasi produk obat protein dapat menjadi tantangan, tetapi tanpa pemahaman yang baik tentang sifat struktur protein dan karakteristik konformasi protein khusus yang diformulasikan, hasilnya dapat merusak.Ringkasan teknis ini bertujuan untuk memberikan pembaca gambaran singkat tentang struktur protein.   Ini juga akan membahas secara singkat bagaimana struktur protein dapat dipengaruhi selama  formulasi  dan beberapa metode analitis yang dapat digunakan baik untuk menentukan struktur dan menganalisis stabilitas protein. Struktur  jangka ketika digunakan dalam kaitannya dengan protein, mengambil makna yang jauh lebih kompleks daripada yang dilakukannya untuk molekul kecil.   Protein adalah makromolekul dan memiliki empat tingkat struktur yang berbeda - primer, sekunder, tersier dan kuaterner. Struktur Utama Ada 20 asam L-α-amino yang berbeda yang digunakan oleh sel untuk konst