DISAKARIDA
DISAKARIDA atau biosa
ialah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi
kondensasi yang meliputi eliminasi sejumlah kecil molekul, seperti air, dari
gugus fungsional saja. Seperti monosakarida, disakarida membentuk larutan
berair ketika dilarutkan dalam air. Tiga contoh umum disajarida adalah sukrosa,
laktosa, dan maltosa.
Disakarida merupakan
salah satu dari empat kelompok zat kimia karbohidrat (monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida).
Klasifikasi
Ada dua tipe
disakarida yang berbeda, yaitu: disakarida yang mereduksi, di mana satu
monosakarida, gula reduksi, masih memiliki unit hemiasetal bebas; dan
disakarida non-reduksi, di mana komponen-komponen yang berikatan melalui rantai
asetal antara pusat-pusat anomer mereka dan tidak satu pun monosakarida
memiliki unit hemiasetal bebas. Sellobiosa dan maltosa merupakan contoh dari
disakarida reduksi. Sukrosa dan trehalosa adalah contoh-contoh disakarida
non-reduksi.
Pembentukan
Disakarida terbentuk
ketika dua monosakarida bergabung bersama dan satu molekul air dihilangkan,
proses ini dikenal sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (laktosa)
terbentuk dari glukosa dan galaktosa di mana gula dari gula tebu dan gula bit
(sukrosa) terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Maltosa, disakarida terkenal
lainnya, terbentuk dari dua molekul glukosa. Dua monosakarida yang terbentuk
melalui reaksi dehidrasi (juga disebut reaksi kondensasi) atau sintesis
dehidrasi) yang menyebabkan hilangnya sebuah molekul air dan pembentuk satu
ikatan glikosida.
Sifat-sifat
Ikatan glikosida
dapat terbentuk antara setiap gugus hidroksil pada komponen monosakarida. Jadi,
bahkan bila kedua komponen gula sama (misalnya, glukosa), berbeda kombinasi
ikatannya (regiokimia) dan stereokimia (alfa- atau beta-)
dihasilkan sebagai disakarida yang merupakan distereomer dengan
sifat-sifat kimia dan fisika yang berbeda.
Bergantung pada
konstituen monosakaridanya, disakarida terkadang kristal, terkadang larut dalam
air, dan terkadang terasa manis dan dan terasa tajam.
Disakarida Umum
Ada enam disakarida
umum. Perbedaan antara satu sama lain terletak pada ikatan glikosida dan
konstituen mono-sakaridanya. Maltosa dan selobiosa adalah produk-produk
hidrolisis dari polisakarida pati dan sellulosa.
Tabel-1.1. berikut ini menunjukkan jenis-jenis disakarida
umum tersebut.
Tabel-1.1. Enam
jenis disakarida umum
|
|||
Disakarida
|
Unit-1
|
Unit-2
|
Ikatan
|
Sukrosa (gula meja,
gula tebu, gula bit atau sakarosa)
|
Glukosa
|
Fruktosa
|
α(1→2)β
|
Laktulosa
|
Galaktosa
|
Fruktosa
|
β(1→4)
|
Laktosa (gula susu)
|
Galaktosa
|
Glukosa
|
β(1→4)
|
Maltosa
|
Glukosa
|
Glukosa
|
α(1→4)
|
Trehalosa
|
Glukosa
|
Glukosa
|
α(1→1)α
|
Sementara itu, 15
jenis disakarida yang tidak umum. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel-1.2. berikut
ini:
Tabel-1.2. Lima
belas jenis disakarida tidak umum
|
||
Disakarida
|
Unit penyusun
|
Ikatan
|
Kojibiosa
|
Dua monomer glukosa
|
α(1→2)
|
Nigerosa
|
Dua monomer glukosa
|
α(1→3)
|
Isomaltosa
|
Dua monomer glukosa
|
α(1→6)
|
β,β-Trehalosa
|
Dua monomer glukosa
|
β(1→1)β
|
α,β-Trehalosa
|
Dua monomer glukosa
|
|
Soforosa
|
Dua monomer glukosa
|
β(1→2)
|
Laminaribiosa
|
Dua monomer glukosa
|
β(1→3)
|
Gentiobiosa
|
Dua monomer glukosa
|
β(1→6)
|
Turanosa
|
Satu monomer
glukosa dan fruktosa
|
α(1→3)
|
Maltulosa
|
Satu monomer
glukosa dan fruktosa
|
α(1→4)
|
Palatinosa
|
Satu monomer
glukosa dan fruktosa
|
α(1→6)
|
Gentioubiosa
|
Satu monomer
glukosa dan fruktosa
|
β(1→6)
|
Mannobiosa
|
Dua monomer mannosa
|
Baik α(1→2),
α(1→3), α(1→4), atau pun α(1→6)
|
Melibiosa
|
Satu monomer
galaktosa dan satu glukosa
|
α(1→6)
|
Melibiulosa
|
Satu monomer
galaktosa dan satu fruktosa
|
α(1→6)
|
Rutinosa
|
Satu monomer
ramnosa dan satu glukosa
|
α(1→6)
|
Rutinulosa
|
Satu monomer
ramnosa dan fruktosa
|
β(1→6)
|
Xylobiosa
|
Dua monomer
xylopiranosa
|
β(1→4)
|
POLISAKARIDA
Pengertian Polisakarida,
Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia - Polisakarida terdiri dari banyak
satuan monosakarida.
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa,
hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin,
glikogen, fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh
tubuh, tetapi merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi
enzim-enzim pencernaan.
Polisakarida
merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau
bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya.
Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan oligosakarida dan dapat dipakai
untuk menentukan struktur molekul polisakarida.
Polisakarida dengan
satuan monosakaridanya gula pentosa (C5H10O5)
maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai pentosan (C5H8O4)x. Adapun
jika satuan monosakaridanya adalah gula heksosa (C6H12O6)
maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai heksosan (C6H10O5)x.
Beberapa polisakarida
mempunyai nama trivial yang berakhiran dengan -in misalnya kitin, dekstrin, dan
pektin.
Berikut beberapa
polisakarida yang penting.
1) Amilum
(Pati)
Pati termasuk
polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang
rantai C-nya, serta rantai molekulnya lurus atau bercabang. Pati terdiri dari
dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa
dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus
dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan
ikatan α-(1,4)-d-glukosa sebanyak 4–5 % dari berat total. Perhatikan struktur
amilosa berikut.
Peranan perbandingan
amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia, contohnya pada beras. Semakin
kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin
lekat nasi tersebut. Beras ketan praktis tidak ada amilosanya (1 – 2%), sedang
beras yang mengandung amilosa lebih besar dari 2% disebut beras biasa atau
beras bukan ketan. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi
menjadi empat golongan yaitu (1) beras dengan kadar amilosa tinggi 25 – 33%;
(2) beras dengan kadar amilosa menengah 20 – 25%; (3) beras dengan kadar
amilosa rendah (9% – 20%); dan (4) beras dengan kadar amilosa sangat rendah
(< 9%).
2) Selulosa
Selulosa merupakan
serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses
pematangan, penyimpanan, atau pengolahan, komponen selulosa dan hemiselulosa
mengalami perubahan sehingga terjadi perubahan tekstur.
Perhatikan struktur
selulosa berikut.
Seperti juga amilosa,
selulosa adalah polimer berantai lurus α -(1,4)-d-glukosa. Perbedaan selulosa
dengan amilosa adalah pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa oleh enzim
selobiose, yang cara kerjanya serupa dengan β -amilase, akan menghasilkan dua
molekul glukosa dari ujung rantai.
Pada
penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak mengandung selulosa,
lignin, serta mineral Na dan K yang mempunyai daya saponifikasi. Selulosa dalam
sekam padi dapat dipergunakan untuk makanan ternak, tetapi kandungan ligninnya harus
dihilangkan terlebih dahulu, biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, misalnya
Taiwan, telah diusahakan untuk melarutkan lignin dengan NH4OH sebagai
pengganti KOH. Penambahan NH4OH ini mempunyai keuntungan
berupa penambahan sumber N dalam makanan ternak.
Di
samping itu NH4OH harganya jauh lebih murah dibandingkan
dengan KOH.
Selulosa
sebagai bahan pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam
kalsium bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya selulosa diambil
dengan penyaringan. Kegunaan selulosa yang lain adalah sebagai bahan benang
rayon.
3) Hemiselulosa
Bila
komponen-komponen pembentuk jaringan tanaman dianalisis dan dipisah-pisahkan,
mula-mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal adalah hemiselulosa.
Hemiselulosa terdiri dari selulosa dan senyawa lain yang larut dalam alkali.
Dari hasil hidrolisis hemiselulosa, diperkirakan bahwa monomernya tidak sejenis
(heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang utama adalah d-xilosa, pentosa
dan heksosa lain.
Perbedaan
hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi
rendah dan mudah larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedangkan
selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa tidak mempunyai serat-serat yang
panjang seperti selulosa, dan suhu bakarnya tidak setinggi selulosa.
4) Pektin
a) Senyawa
Pektin
Pektin
secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga
berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu dengan yang lain.
Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamela tengah
(midle lamella).
Senyawa-senyawa
pektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang dihubungkan dengan
ikatan β-(1,4)-glukosida. Asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa.
Pektin
terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan anggur.
Kandungan pektin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi. Bagian kulit (core)
dan albeda (bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk lebih banyak
mengandung pektin daripada jaringan perenkimnya.
Pektin
berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses pematangan terjadi
proses dimetilasi pektin dan ini menguntungkan untuk pembuatan gel. Akan tetapi
dimetilasi yang terlalu lanjut atau sempurna akan menghasilkan asam pektat yang
menyebabkan pembentukan gel berkurang.
b) Gel
Pektin
Pektin
dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil telah
termetilasi (derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang baik
maka ester metil harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil,
makin tinggi suhu pembentukan gel.
5) Glikogen
Glikogen
merupakan “pati hewan” banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam
air (pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin akan
menghasilkan warna merah. Senyawa yang mirip dengan glikogen telah ditemukan
dalam kapang, khamir, dan bakteri. Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari
benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui karena sejak lama orang
berpendapat bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.
Glikogen
merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama dengan struktur
molekul amilopektin. Glikogen mempunyai banyak cabang (20 – 30 cabang) yang
pendek dan rapat. Glikogen mempunyai berat molekul (BM) sekitar 5 juta dan
merupakan molekul terbesar di alam yang larut dalam air.
Glikogen
terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen disimpan dalam
hati hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi
glukosa. Glikogen dipecah menjadi glukosa dengan bantuan enzim yaitu
fosforilase.
PERMASALAHAN
1.
Mengapa disakarida bersifat oktip aktif ? Jelaskan
2.
Apa saja gugus gula yang menyusun disakarida ? Jelaskan
3.
Mengapa hasil
hidrolisis dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida ? Jelaskan
4. Apa fungsi Polisakarida dalam bahan makanan? jelaskan
4. Apa fungsi Polisakarida dalam bahan makanan? jelaskan
Sya akan menjawab permasalahan anda nomer 2 yaitu jawaban nya
BalasHapusdisakarida reduktor (reducing disaccharides), di mana satu monosakarida, gula reduktor, masih mempunyai satu gugus hemiasetal bebas. Contoh: selobiosa dan maltosa
Selobiosa dan maltosa terdiri monosakarida sejenis yaitu glukosa. Namun perdedaan antara keduanya adalah Maltosa merupakan hasil hidrolisis dari polisakarida tepung, sedangkan selobiosa dari polisakarida selulosa.
baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 1
BalasHapusjawab:
Karena keduanya memiliki atom C asimetris ( C khiral), yaitu atom C yang mengikat gugus-gugus yang berbeda pada kempat ikatan kovalennya. sebagai senyawa aktif optik dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi. Sifat optik aktif yaitu senyawa yang mempunyai setidaknya satu atom karbon asimetris, yang berarti atom karbon di ikat oleh empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang Anda tampilkan pad No.3 yaitu :
BalasHapusPolisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus