Struktur glukosa atau
karbohidrat yang lain dapat digambarkan dalam tiga bentuk stereokimia:
1. Proyeksi
Fischer (rantai lurus/linier)
2. Struktur
Haworth (siklik/cincin sederhana)
3. konformasi
kursi
Namun para kimiawan sering menggambarkan
struktur monosakarida siklik menggunakan proyeksi Haworth bukan proyeksi
Fischer.
Proyeksi Haworth tidak menggambarkan
yang sesungguhnya karena cincin piranosa yang sesungguhnya membentuk kursi
seperti sikloheksana tidak datar. Meski demikian proyeksi ini digunakan secara
luas.
Proyeksi Fischer --> Proyeksi
Haworth :
Gugus Hidroksil yang ada dikanan
pada proyeksi Fischer digambarkan dibawah pada proyeksi Haworth dan sebaliknya.
Untuk gula D gugus -CH2OH ujung selalu digambarkan diatas, gula L sebaliknya.
Sifat2 monosakarida
·
semua monosakarida zat padat putih,
mudah larut dalam air.
·
larutannya bersifat optis aktif.
·
larutan monosakarida yg baru dibuat
mengalami perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi.
contoh larutan
alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada
+ 52,7` umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi
polisakarida tidak. semua monosakarida
merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi.
Stereokimia merupakan ilmu yang
mempelajari tentang struktur 3 dimensi dari molekul. Perlu diketahui bahwa
stereokimia ini sangatlah penting. bahkan karena seterokimia ini, sebuah
struktur yang memiliki rumus molekul sama hanya karena susunannya berbeda akan
mengakibatkan fungsi yang berbeda pula, hal ini sering terjadi di dunia
kesehatan. pada produk hasil sintesis. produk berupa rasemat, yaitu dua produk
isomer yang berlawanan strukturnya.
Mari kita lihat saja struktur antara
kanji dan selulosa.
Jika dibandingkan maka kedua molekul
tersebut sama persis formula kimianya, namun faktanya sangat berbeda antara
kanji dan selulosa. baik dari segi fungsi maupun fisiknya. ya, itulah isomer.
tapi bukan isomer biasa, ini ialah stereoisomer dimana
isomer tak berbeda pada susunannya, tapi yang berbeda ialah bentuk 3
dimensinya. bisa dilihat pada selulosa, ikatan pada atom O penghubung letaknya
equatorial keduanya, sedangkan pada kanji ikatan pada atom O letaknya
equatorial dan axial.
Axial ialah ikatan yang letaknya vertikal,
atas atau bawah sedangkan equatorial yang terletak horizontal yaitu pada kanan
atau kiri.
Dua Kelas Utama dari Isomer
isomer ialah senyawa berbeda dengan
formula kimia yang sama
2 kelas utama isomer tersebut yaitu:
Konstitusional isomer dan stereoisomer.
Konstitusional isomer berbeda pada cara
atom tersebut terhubung satu sama lain. Sifatnya yaitu:
·
Nama IUPAC yang berbeda
·
Gugus fungsi bisa sama tau beda
· Sifat fisik yang berbeda, sehingga bisa
dipisahkan dengan pemisahan yang didasarkan perbedaan sifat fisik seperti
distilasi
·
Sifat kimia yang berbeda. sehingga
direaksikan akan menghasilkan produk yang berbeda pula
Stereoisomer hanya berbeda pada cara
atom berorientasi pada ruang. Stereoisomer memiliki nama IUPAC yang
identik(kecuali kata depan seperti trans atau cis). Memiliki gugus fungsi yang
sama
Susunan dari tiga dimensi disebut
konfigurasi. Stereoisomer hanya berbeda dalam konfigurasinya.
Molekul Kiral dan Akiral
Semuanya memiliki bayangan cermin.
maksudnya disini kita harus memperhatikan suatu molekul. sehingga diketahui
molekul itu identik atau hanya bayangan cerminnya. Beberapa molekul itu seperti
tangan kita. tangan kanan dan kiri merupakan pasangan bayangan cerminnya, namun
tangan kita tidak identik. coba saja anda pakai sarung tangan kanan di tangan
kiri, pasti tidak cocok. atau anda dapat menumpuk tangan anda secara
searah, anda tak akan pernah bisa menserasi kan semua jari anda.
Kiral adalah molekul yang not
superimposable atau tidak bisa ditumpuk dengan bayangan cerminnya
Terkadangan molekul lainnya lagi seperti
kaos kaki, sepasang kaos kaki dapat di balik balik. kaos kaki dan bayangan
cerminnya sama. sehingga, kaos kaki untuk kai kanan bisa dipakai untuk kaki
kiri.
Akiral adalah molekul yang imposable atau
bisa ditumpuk dengan bayangan cerminnya
Contohnya:
Gambarkan H2O , molekul H2O ini
berbentuk seperti Λ dengan urutan O-H-O . apakah senyawa tersebtu kiral
atau akiral??
ya, untuk anda yang memilih akiral.
benar sekali. H2O dan bayangan cerminnya identik sehingga tak bisa dibedakan
perbedaan susunan atomnya karena memang tak ada yang berbeda disana.
Sedangan untuk pasangan yang berbeda
atau kiral, ada sebutan khusus untuk senyawa tersebut. Yaitu enantiomer.
enantiomer ialah isomer yang hanya berbeda pada penyusunan subtituennya
Permasalahan:
1.
Mengapa semua monosakarida disebut
gula pereduksi? Jelaskan
2.
Mengapa Bagian
terkecil penyusun karbohidrat disebut monosakarida? Jelaskan
3. Aturan
Penandaan E dan Z untuk membedakan isomer alkena dengan dua substituen dapat
kita gunakan istilah cis-trans, tetapi bagaimana jika alkena yang kita temukan
memiliki tiga substituen atau empat substituen? jelaskan
Saya demiati akan menjawab pertanyaan no. 2 yang mana Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa.[1] Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.[1] Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas enzim, yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan
BalasHapusBaiklah, saya desi ratna sari akan menjawab permasalahan nomor 1 Gula pereduksi
BalasHapusmerupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas.
Nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 3
BalasHapusUntuk kasus ini kita menggunakan penamaan menggunakan sistem E dan Z. Urutan prioritas kita butuhkan untuk mengurutkan penomoran pada substituen. Jika substituen dengan prioritas yang sama berposisi sama maka diberi tanda Z (
Zussamen
) sedangkan jika posisinya berlawanan diberi tanda E (entgegen)