MONOSAKARIDA
Karbohidrat
adalah molekul biologis yang mengandung unsur diantaranya karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O). Karbohidrat sangat penting karena mereka memberikan
energi dan bahan bakar untuk tubuh kita sehingga otak kita bisa berfungsi
dengan baik dan agar otot-otot kita dapat bekerja. Bentuk paling sederhana dari
karbohidrat adalah monosakarida. Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono:
satu, sacchar: gula) adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula
yang paling sederhana.
Kerangka
monosakarida berupa rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu
diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk
gugus karbonil; masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa,
fruktosa, manosa, dan lain-lain.
Rumus
umum monosakarida sesuai dengan nama karbohidrat yaitu (CH2O)n, di mana jumlah
n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki. Berdasarkan jumlah atom
karbon tersebut, monosakarida dibagai menjadi beberapa bagian yaitu, triosa
(C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentosa (C5H12O5), heksosa (C6H12O6), dan heptosa
(C7H12O7).
Contoh monosakarida di alam
Monosakarida
adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan
lain-lain.
Glukosa
Glukosa
merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar bidang
polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula darah,
menyusun 0,065- 0,11% darah kita. Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati,
glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita
menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi
oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi
Galaktosa
Galaktosa
merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan
glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga
merupakan gula pereduksi.
Fruktosa
Fruktosa
adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi
ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa
merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama
glukosa.Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut
sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
Ciri-Ciri umum monosakarida
Untuk
mengetahui bagaimana bentuk dari monosakarida maka ada beberapa ciri umum yang
akan dirincikan sebagai berikut :
- Merupakan
karbohidrat yang paling sederhana,tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut..
- Merupakan
kristal padat yang bebas larut di dalam air, tidak larut dalam pelarut
nonpolar
- Diserap
langsung oleh alat pencernaan
- Perbedaan
struktur menyebabkan sifat spesifik
- 5.Mempunyai
rumus empiris (CH2O)n, dimana n = 3 – 8. Jumlah
atom C triosa,tetrosa,pentosa dan hesosa
- Tidak
berwarna
- Berasa
manis
Sifat dari monosakarida
Pada
umumnya monosakarida mempunyai beberapa sifat-sifat umum yang akan di bahas
beriut ini :
- Reaksi
dengan basa dan asam
Apabila
glukosa dilarutkan ke dalam basa encer, beberapa jam kemudian dihasilkan
campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa, dan sebagian glukosa semula.
Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida sangat stabil, tetapi jika
aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan mengalami dehidrasi dan diperoleh
bentuk hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang sama, pentose juga akan
berubah menjadi bentuk furtural.
- Gula
pereduksi
Sebagian
karbohidrat bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan
adanya gugus aldehida dan gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi
ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah teroksidasi menjadi asam
karboksilat dalam pH netral oleh zat pengoksidasi atau enzim. Dalam zat
pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan teroksidasi
membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat. Gugus aldehida atau gugus keton
monosakarida dapat direduksi secara secara kimia menjadi gula alkohol, misalnya
D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
- Pembentukan
glikosida
Monosakarida
dapat membentuk glikosida dan asetal. Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul
gula bereaksi dengan hidroksil dari hemiasetal atau hemiaketal molekul gula
yang lain, maka akan terbentuk glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini
dinamakan ikatan glikosida yang berfungsi untuk
menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi polisakarida.
- Pembentukan
ester
Semua monosakarida
atau polisakarida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan
membentuk O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini
bisa dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk
penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam dalam
metabolisme adalah ester fosfat.
- Fenilosazon dan Osazon
Monosakarida dapat
bereaksi dengan larutan fenil hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC,
membentuk ozazon. Senyawa ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal.
Glukosa, fruktosa, dan manosa akan menghasilkan fenolsazon yang sama,
selanjutnya, akan terbentuk asazon yang berwarna, mengkristal secara khas, dan
dapat digunakan untuk menentukan jenis karbohidrat.
Struktur Monosakarida
Struktur monosakarida
ada yang ditulis dalam bentuk rantai lurus, ada pula dalam bentuk cincin.
Monosakarida yang memiliki lima atau lebih atom karbonnya biasanya berada dalam
struktur cincin, di mana gugus karbonil membentuk ikatan kovalen dengan atom
oksigen dari gugus hidroksil pada atom karbon lainnya. Struktur cincin piranosa
(turunan dari piran) terbentuk karena aldehida bereaksi dengan alkohol dan
membentuk senyawa turunan yang disebut hemiasetal. Reaksi ini terjadi antara
atom karbon aldehida no 1 dengan gugus hidroksil bebas pada atom karbon ke-5
sehingga terbentuk struktur cincin bersudut 6. Hanya aldosa yang memiliki 5
atau lebih atom karbon yang dapat membentuk cincin piranosa yang stabil. Ada
pula reaksi yang membentuk cincin 5 sudut beranggotakan lima furan yang disebut
furanosa. Pada ketoheksosa gugus hidroksil pada atom karbon 5 bereaksi dengan
gugus karbonil pada atom karbon 2, membentuk cincin furanosa yang mengandung
suatu ikatan hemiaketal. Penggambaran struktur piranosa dan furanosa
karbohidrat biasanya dilakukan dengan menggunakan proyeksi Haworth. Pinggir
cincin yang dekat dengan pembaca ditulis lebih tebal. Cincin piranosa terdapat
dalam dua bentuk yaitu bentuk kapal dan bentuk kursi. Bentuk yang paling umum
adalah bentuk kursi karena bentuk ini lebih stabil daripada bentuk kapal.
STREOKIMIA
Konfigurasi Mutlak
gambar: molekul kiral konfigurasi
mutlak
Molekul
kiral adalah molekul yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya.
Susunan keruangan keempat gugus yang terikat pada pusat kiral disebut
konfigurasi mutlak yang dinyatakan dengan konfigurasi R/S. penentuan
konfigurasi R/S molekul kiral pada umumnya didasarkan sistem prioritas yang
dikembangkan oleh Chan-Ingold-Prelog. Penentuan dengan metode ini memerlukan
daya nalar keruangan atau gugus-gugus disekitar pusat kiral yang dinyatakan
dalam struktur tiga dimensi. Pada penentuan konfigurasi R/S dengan kaidah
tangan kanan merupakan penentuan konfigurasu R/S yang merupakan metode yang
dikembangkan oleh Chan-Ingold-Prelog. Disamping itu, ada metode penentuan
konfigurasi R/S dengan aturan perkalian. Metode yang ini tidak menentukan daya
nalar keruangan.
Contoh
konfigurasi mutlak/absolute:
1. (2R,3S)-2,3
dibromo pentane dan (2S,3R)-2,3 dibromo pentane
2. (2R,3S)-2,3
dibromo pentane dan (2R,3R)-2,3 dibromo pentane
Jika
di antara sepasang stereoisomer tidak ada atom C kiral yang memiliki
konfigurasi yang sama, maka stereoisomer tersebut adalah enantomer. Seperti
yang terlihat pada contoh pertama. Sedangkan, jika di antara sepasang
stereoisomer terdapat minimal satu atom C kiral yang memiliki konfigurasi yang
sama, maka stereoisomer tersebut adalah diastereoisomer. Seperti yang terlihat
pada contoh yang
kedua.
Untuk
mengatasi hal tersebut tiga orang ahli kimia yaitu Chan (berasal dari Inggris),
Ingold (berrsal dari Swiss, dan Prelog (yang berasal dari swiss), mereka
mengusulkan cara konfigurasi atom karbon stereogenik baru yang didasarkan atas
aturan pronitas (priority rule) atau aturan urutan (sequence rule). Aturan
tersebut menyatakan bahwa atom-atom utama dan keempat gugus yang terikat langsung
dengan atom karbon pusat steeogenik diurutkan atau diprioritaskan berdasarkan
atas nomor atomnya. Atom yang terikat langsung dengan atom karbon stereogenik
diberi prioritas sebagai yang besar (large=L), berikutnya atom yang lebih
rendah nomor atomnya dari pada L diberi prioritas sebagai menengah.
Penetapan
konfigurasi sistem (R) atau (S)
1.
Bayangkan molekul
dalam bentuk 3D, putar molekul hingga gugus berprioritas rendah berada
di belakang
2.
Gambar panah dari
gugus berprioritas paling tinggi kerendah.
3.
Bila arah searah
jarum jam = R sedangkan berlawanan jarum jam = S
Adapun sifat enansiomer
adalah sebagai berikut:
1.
Mempunyai titk didih,
titik leleh dan berta jenis yang sama
2.
Indeks biasnya sama
3.
Arah rotasi pada
polimeterr berbeda
4.
Interaksi dengan
molekul kiral lain berbeda, seperti; enzim, teste buds, dan scent
Optis aktif
1. Rotasi cahaya terpolarisasi bidang
2.
Enansiomer memutar cahaya kea rah yang berlawanan, dengan sudut tertentu.
3. Konfigurasi
Relatife
Konfigurasi relative yaitu cara pennetuan didasarkan
dengan membandingkan penataan atom-atom dalam ruang dari suautu
senyawa dengan senyawa analog lainnya. Misalnya, untuk golongan asam amino,
senyawa pembandingnya adalah D-alanina (dengan NH2 di sebelah
kanan) dan L-alanina (dengan NH2 di sebelah kiri).
Pada dasarnya D singkatan dari dextro, dan baha latinnya dexter yang berarti kananm sedangkan L singkatan dari levo dan bahasa latinnya Laevus yang berarti kiri. Konfigurasi absolute secara terbatas hanya berlaku pada senyawa-senyawa dan golongan karbohidrat dan asam amino saja. sementara itu, senyawa organic terdiri dari banyak golongan senyawa yang tidak hanya mengandung gugus hidroksi dan gugus amino, tetapi juga gugus yang lainnya. Dengan menggunakan Proyeksi Fischer sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral, yaitu konvensi D dan L.
Pada proyeksi Fischer mencakup beberapa hal,
diantaranya:
1.
Gambar datar yang
menunjukkan molekul 3D
2.
Karbon kiral berada
di perpotongan garis horizontal dan vertical
3.
Garis horizontal
menunjukkan ikatan yang berbeda di belakang kertas menjauhi pengamat.
Adapun
aturan Fischer adalah sebagai berikut:
a. Cabang
karbon berada pada garis vertical
b. Karbon
teroksidasi tertinggi berada di palin atas
c. Rotasi
sebesar 1800 pada bidang datar tidak mengubah molekul
d. Jangan memutar
900
Bayangan
cermin Fischer memiliki cirri-ciri yaitu; mudah digambar, mudah menemukan
enansiomer, dan mudah menenmukan bayangan cermin dalam bidang.
Ada dua cara menentukan bentuk tetrahedral,
yaitu dengan tiga dimensi (cara perspektif), dengan dalam rumus dua dimensi
(cara proyeksi). Rumus-rumus proyeksi memperlihatkan hanya dua dimensi, dimensi
lain dibayangkan tegak lurus bidang kertas. Proyeksi yang luas digunakan karena
kesederhanaannya adalah proyeksi Fischer.
Polarimetri
1. Menggunakan cahaya
monokromatik, biasanya natrium D
2. Saringan
polarisasi yang dapat dipindahkan untuk mengukur sudut
3.
Searah jarum jam: dextorotatory (d) atau (+), sedangkann yang berlawanan jarum
jam: levorotatory (l) atu (-), dimana dalam hal ini tidak berhubungan dengan R
maupun dengan S.
.
PEMISAHAN CAMPURAN RASEMIK
Campuran
rasemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah
yang sama. Sepasang enantiomer itu adalah enantiomer R dan enantiomer S.
prinsip dasar dari pada isomer optic adalah sebagai berikut:
1.
Sepasang enentiomer
memilikisifat-sifat fisika (titk didih, kelarutan,dll) yang sama tetap berbeda dalam arah rotasi polimemeter dan
interaksi dengan zar kiral lainnya.
2.
Sepasang
diastereoisomer memiliki sifat-sifat fisika dan sudut rotasi polarimeter
yang berbeda satu sama lain. kita dapat memisahkan campuran dua
diastereoisomer dengan cara-cara fisika (destilasi, kristalisasi, dll), akan
tetapi tidak dapat memisahkan campuran dua enantiomer dengan
cara-cara fisika yang sama. Jadi,, dapat disimpulakan bahwa kita
dapat dengan mudah memisahkan campuran dua diastereoisomer, tetapi akan
kesulitan memisahkan dua enantiomer.
Dalam hal ini, campuran rasemik dimana enansiomer d-
dan l- dalam jumlah seimbang.
Nitasi (d,l) atau (±), pada campuran rasemik ini tidak
bersifat optis aktif, dan campuran
rasemik juga mempunyai titik didih dan titk leleh yang
berbeda dengan enansiomernya.
Jika pereaksi yang tidak optis aktif digabungkan untuk
membentuk molekul kiral, maka
akan terbentuk campuran rasemik enansiomer.
Pada
kiralitas conformer, jika terjadi kesetimbangan pada dua conformer kiral, maka
molekul tersebut dikatakan bukan kiral. Selain itu juga dapat memutuskan
kiralitas dengan cara melihat conformer yang paling simetris. Pada umumnya,
sikloheksana secra rata-rata dapat dikatakan berbentuk planar (datar).
Suatu
stereoisomer akan menjalani reaksi yang berbeda dengan stereoisomer pasangannya
dalam sistem biologis makhluk hidup. Bahkan suatu stereoisomer akan
menghasilkan produk yang berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem
biologis makhluk hidup.
Jika
di dalam laboratorium pemisahan fisis suatu campuran rassemik menjadi
enentiomer-enentiomer murni disebut juuga dengan resolusi (resolving) campuran
rasemik itu. Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya
mengisolasi enentiomer murni adalah mengolah suatu campuran tersebut dengan
suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enentiomer itu.
Misalnya saja, dengan menginkubasi campuran rasemik itu dengan bakteri
pseudomonas campuran rasemik putida yang mengoksidasi (S)-nikotina tetapi tidak
(R)-enentiomer.
PERMASALAHAN:
1.
jelaskan
mengenai aturan penomoran chan ingold prelog?
2.
Apa
faktor yang membedakan antara konfigurasi relatif dan konfigurasi mutlak?
3.
Bagaimana monosakarida yang mempunyai rantai lurus dapat
membentuk siklik? jelaskan
4. Apa yang menyebabkan Glukosa sangat penting bagi tubuh kita?
4. Apa yang menyebabkan Glukosa sangat penting bagi tubuh kita?
Saya akan menjawab permasalahan no 2.
BalasHapuskonfigurasi mutlak sama dengan konfigurasi absolut, Konfigurasi D dan L secara terbatas hanya berlaku pada senyawa-senyawa dari golngan karbohidrat dan senyawa amino saja. Sementara, senyawa organik terdiri dari banyak golongan senyawa yang tidak saja mengandung gugus fungsi hidoksi (OH) dan gugus amino (NH2), tetapi juga gugus-gugus yang lain. Untuk mengatasi hal ini, tiga orang ahli kimia, yaitu Chan (dari Inggris), Ingold (dari Swiss), dan Prelog (dari swiss) mengusulkan cara penentuan konfigurasi atom karbon stereogenik baru yang didasarkan atas aturan prioritas (piority rule) atau aturan urutan (sequence rule).
Aturan tersebut mengatakan bahwa atom-atom utama dari keempat gugus yang terikat langsung dengan atom karbon pusat stereogenik diurutkan atau diprioritaskan berdasarkan nomor atomnya. Atom yang terikat langsung dengan atom karbon stereogenik diberi prioritas sebagai yang besar (large=L), berikutnya atom yang lebih rendah nomor atomnya dari pada L diberi perioritas sebagai menengah (medium=M), dan atom yang lebih kecil dari M L diberi prioritaskan sebagai kecil (small=S), sedangkan gugus/atom yang paling kecil diprioritaskan sebagai smallest, Sst. Apabila dalam penentuan prioritas tersebut terdapat atom-atom utama yang mempunyai nomor atom yang sama, maka harus dilakukan penentuan prioritas terhadap atom kedua, dan berikutnya terikat pada atom utama tersebut (misalnya, OCH3 dengan OH, CH3 dengan C2H5 atau dengan C3H7, CHO dengan COOH atau dengan COOR atau dengan CONH2), sehingga dapat diperoleh urutan prioritas : L(1)>M(2)>S(3)>Sst(4). Aturan tersebut dapat juga memperioritaskan ikatan rangkap tiga > ikatan rangkap dua > ikatan rangkap tunggal > pasangan elektoktron bebas. Namun, atom lebih diprioritaskan dari pada ikatan rangkap tiga atau rangkap dua, misalnya C-O-C lebih diprioritaskan dari ada C=C atau C rangkap tiga. Selain itu, -CH2 didalam cincin, lebih diprioritaskan daripada –CH2 atau –CH3 diluar cincin.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Berdasarkan.literatur yang saya baca yaitu Ketentuan Cahn-Ingold-Prelog (Konfigurasi Absolut)
BalasHapusSistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
Penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister).
Mellycha saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3.
BalasHapusKelompok aldehid atau keton dari monosakarida rantai lurus akan bereaksi reversibel dengan gugus hidroksil pada atom karbon yang berbeda untuk membentuk, hemiacetal atau hemiketal membentuk cincin heterosiklik dengan jembatan oksigen antara dua atom karbon. Cincin dengan lima dan enam atom disebut bentuk furanose dan pyranose, masing-masing, dan ada dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus.
Selama konversi dari rantai lurus bentuk ke bentuk siklik, atom karbon yang mengandung oksigen karbonil, yang disebut karbon anomeric, menjadi pusat stereogenic dengan dua konfigurasi yang mungkin: Atom oksigen mungkin mengambil posisi di atas atau di bawah bidang cincin .
nama saya dolla mulyana harnas dengan nim A1C116080 akan mencoba menjawab nomor 4 Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi
BalasHapus