1. Pengertian Kimia Organometalik
Kimia organologam (Organometalik)
adalah studi mengenai senyawa
kimia yang mengandung ikatan antara karbon dan logam.
Istilah "logam" dalam konteks ini diartikan secara luas mencakup unsur-unsur seperti silikon atau boron,
yang sebenarnya bukan logam (metaloid. Kimia organologam menggabungkan aspek-aspek kimia anorganik dengan kimia organik. Senyawaan organologam banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai katalis, misalnya pada pengolahan hasil minyak bumi dan produksi polimer organik.
Kimia organologam adalah ilmu kimia
yang mempelajari tentang logam yang berikatan langsung dengan satu atau lebih
atom carbon. Beberapa senyawa organologam ada yang tidak berikatan
lansung dengan atom karbon seperti pada kompleks phospine, logam hidrida,
organosilikon, organoboron dan lainnya. Ada beberapa logam yang berikatan
langsung dengan unsur karbonnya namun bukan termasuk senyawa organologam, yaitu
logam karbida dan logam sianida. Fungsi utama senyawa organologam adalah
sebagai katalis pada reaksi kimia.
Senyawa organologam adalah
senyawa di mana atom-atom karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam.
Contoh, suatu aloksida seperti (C3H7O)4Ti
tidaklah dianggap sebagai suatu senyawa organologam karena gugus organiknya
terikat pada Ti melalui oksigen, sedangkan C6H5Ti(OC3H7)3 karena terdapat satu ikatan langsung antara karbon C dari
gugus fenil dengan logam Ti.HH Istilah organologam biasanya didefenisikan agak
longgar, dan senyawaan dari unsur-unsur seperti Boron, fosfor, dan silikon
semuanya mirip logam. Tetapi untuk senyawa
yang mengandung ikatan antara atom logam dengan oksigen, belerang, nitrogen,
ataupun dengan suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa organologam. Dari
bentuk ikatan pada senyawa organologam, senyawa ini dapat dikatakan sebagai
jembatan antara kimia organik dan anorganik..
Senyawa Organometalik (Organologam) merupakan senyawa yang
mengandung ikatan karbon dengan logam (logam yang langsung terikat pada atom C
yang membuat atom C bermuatan negatif / karbanion). Atom logam (seperti Hg, Zn,
Pb, Mg dan Li) atau ke metaloid-metaloid tertentu (seperti Si, As dan Se).
Terdapat
beberapa kecenderungan jenis-jenis ikatan yang terbentuk pada senyawaan
organologam:
a. Senyawaan ionik dari logam elektropositif
Garam
logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron
lebih stabil walaupun masih relatif reaktif. Adapun contoh gugus organik dalam
garam-garaman tersebut seperti (C6H5)3 C-Na+ dan
(C5H5)2Ca2+.
b.
Senyawaan yang memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan
organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam
dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada
karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh kebanyakan logam
dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah dari golongan pertama di
atas,
Pada
dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik
terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga
banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna
bagi kedua logam transisi dan non-transisi. Beberapa yang lebih penting adalah
sebagai berikut:
1. Reaksi
Logam langsung ; sintesis yang paling awal oleh ahli kimia Inggris,
Frankland dalam tahun 1845 adalah interaksi antara Zn dan suatu alkil
Halida. Adapun yang lebih berguna adalah penemuan ahli kimia Perancis, Grignard
yang dikenal sebagai pereaksi Grignard. Contohnya interaksi Magnesium dan alkil
atau aril Halida dalam eter:
Mg + CH3I → CH3MgI
Interaksi langsung alkil atau aril
Halida juga terjadi dengan Li, Na, K, Ca, Zn dan Cd.
2.Penggunaan zat
pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam
lainnya. Kebanyakan Halida nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat
dialkilasi dalam eter atau pelarut hidrokarbon, misalnya :
PCl3 + 3C6H5MgCl →
P(C6H5)3 + 3MgCl2
VOCl3 + 3(CH3)3SiCH2MgCl
→ VO(CH2SiMe3)3 + 3MgCl2
3. Interaksi
Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna.
4. Reaksi
Oksidatif adisi. Reaksi yang dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril
Halida ditambahkan pada senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh
menghasilkan ikatan logam Karbon. Contohnya:
RhCl(PPh3)3 +
CH3I → RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
5. Reaksi
Insersi yaitu reaksi yang menghasilkan ikatan-ikatan dengan Karbon, sebagai
contoh:
SbCl5 +
2HC CH→Cl3Sb(CH=CHCl)2
Terdapat dua macam ikatan
organologam, yaitu :
· Ikatan
ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang sangatelektropositif
yaitu
unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam dengan yang berikatan
secara ionik bersifat tak larut dalam pelarut hidrokarbon dan mudah
teroksidasi.
· Ikatan
kovalen. Ikatan kovalen organologam yang mudah menguap
terbentuk dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali
aluminium), IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu
elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai
secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah
menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.
2. Sejarah Singkat Kimia Organologam
Ada beberapa pendapat dan perdebatan
tentang pembuatan senyawa organologam pertama kali, ada pendapat yang
menyatakan bahwa cadet , sebagian mengatakan bahwa seize yang pertama.
· Uap
dari Cairan Cadet 1760
As2O3 + 4 CH3COOK –> [AsMe2]2
senyawa organologam pertama yang
ditemukan oleh cadet pada tahun 1760. Namun senyawa organometal yang ia
hasilkan bukanlah hasil yang diharapkan dari reaksi kalium asetat dan arsen
trioksida . oleh karena itulah ada yang tidak setuju dengan pendapat bahwa
cadet yang pertama mensintesis senyawa organometal.
·
Garam Zeize disintesis pada 1827 K[Pt(C2H4)Cl3] • H2O
Zeise menemukan senyawa organometal pertama yang memang disengaja. Setelah
itu, Birnbaum mengkorfimasi adanya ligand H2C=CH2 pada1868 yang mendukung penemuan
Zeise. Sedangkan pada 1975, struktur sempurna dari garam zeise
terkarakterisasi sehingga membuktikan serangkaian penemuan dari terdahulunya
Grignard Reagents (XMgR)
Grignard Reagents (XMgR)
disintesis sekitar 1900 oleh victor Grignard Secara tak sengaja
diproduksi ketika ingin membuat senyawa lain Saytzeff method. Saat itu ia
sedang melakukan penelitian dibawah bimbingan dosennya bernama Barbier.
1951 – 1952 Penemuan of ferrocene, Fe(h5-C5H5)2
Keally, Pauson, dan Miller melaporkan
synthesis ferrocene ini secara tak sengaja, karena sebenarnya mereka ingin
mensintesis fulvalen. Yaitu senyawa sandwich hidrokarbon saja.
Ferrocene merupakan struktur yang
sangat stabil dengan struktur 2 benzene yang mengapit atom Fe, karena sangat
stabil maka penggunaan ferrocene ini sangat banyak. 1973 Nobel prize Geoffrey
Wilkinson dan Ernst Otto Fischer karena banyak penelitiannya pada senyawa
sandwich (metallocene)
Ziegler/Natta polymerization
1955 Ziegler dan Natta mengembangkan
polimerisasi olefin pada tekanan rendah menggunakan campuran katalis logam
(transition metal halide / AlR3)
Giulio Natta bekerja
pada penelitian bersama Ziegler menerapkan a-olefin yang lain seperti propylene
dan styrene pada reaksi polimerisasi. menghasilkan polypropylene dibuat
menjadi 2 fraksi: amorphous (atactic) dan crystalline (tactic).pada
1963 Nobel prizeuntuk Karl Ziegler dan Giulio Natta pada katalis
Ziegler-Natta yang nantinya digunakan secara komersil dalam pembuatan plastik
Kompleks Vaska
Pada tahun 1962 Kompleks Vaska
dilaporkan oleh Lauri Vaska , senyawa ini memiliki kemampuan adisi oksidasi dan
dapat mengikat O2 secara reversibel
Penemuan fulleren pada 1985
Fulleren merupakan senyawa karbon
yang saling berikatan membentuk suatu bentuk bola yang berongga. Fulleren ini
dapat menangkap senyawa logam di dalamnya sehingga disebut juga
metallofulleren.
3.
Senyawa organometalik dapat dicontohkan pada reaksi reagen Grignard
Reaksi
Grignard adalah reaksi kimia organologam di mana alkil - atau Aril-magnesium
halides (reagen Grignard) menambah gugus karbonil Aldehida atau keton. Reaksi
ini adalah alat penting untuk pembentukan ikatan antar karbon. Reaksi Halida
organik dengan magnesium bukan reaksi Grignard, tetapi menyediakan peraksi
Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah
cincin benzen). Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Sebuah
contoh dari reaksi grignard:
Reaksi
dan pereaksi Grignard ditemukan oleh dan diberi nama sesuai dengan penemunya
yaitu kimiawan Perancis François Auguste Victor Grignard (Universitas
Nancy, Perancis), yang dianugerahi Nobel Kimia tahun 1912 ini bekerja Grignard
reagen mirip dengan menghasilkan reagen karena keduanya nukleofil kuat yang
dapat membentuk ikatan antar karbon yang baru.
Reagen
Grignard berfungsi sebagai nukleofil, menyerang atom karbon elektrofilik yang
hadir dalam ikatan polar gugus karbonil. Penambahan pereaksi Grignard untuk
karbonil biasanya hasil melalui keadaan transisi enam-beranggota cincin.
Mekanisme
dari reaksi Grignard:
Namun,
dengan pereaksi Grignard terhalang, reaksi dapat melanjutkan dengan transfer
elektron tunggal. Jalur serupa diasumsikan untuk reaksi lain dari reagen
Grignard, misalnya, dalam pembentukan ikatan antara karbon-fosfor,
timah-karbon, karbon-silikon, boron-karbon dan karbon-heteroatom.
Reaksi
dengan senyawa karbonil
Reaksi yang paling sering dengan keton atau aldehida yaitu
Reaksi dengan senyawa elektrofilik lainnya yaitu
Reaksi Oksidasi
PERMASALAHAN
:
1. Bagaimana aplikasi senyawa
organologam sehingga berperan vital dalam kehidupan sehari-hari?
2. Mengapa Garam logam ion-ion karbon
yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun
masih relatif reaktif ? jelaskan
3. Jelaskan reaksi oksidasi dari pereaksi
gridnard ?
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama menurut saya Senyawa organologam banyak digunakan sebagai Katalis, Aplikasi Senyawa organologam dalam katalisis memang menjadi faktor meningkatnya minat peneliti terhadap organologam. Melihat sejarah industrinya, katalis organologam memiliki sejarah panjang dalam produksi senyawa organik dan polimer. Senyawa organologam juga mengambil peran dalam bidang kesehatan, banyak sekali aplikasi pemanfaatan senyawa organologam di bidang kesehatan salah satunya adalah Haemoglobin. Haemoglobin (Hb) merupakan senyawa metalloprotein yang berperan mengantarkan Oksigen ke seluruh tubuh, Haemoglobin juga berperan dalam proses transportasi gas lain seperti karbondioksida.
BalasHapusPerkenalkan nama saya Dara Juliana NIM A1C116026,Akan menjawab pertanyaan kedua yaitu Mengapa Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif karena garam logam ion ion karbon ini dalam Senyawa organologam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, serta sangat reaktif terhadap udara dan air. Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawa ionik bergantung pada kestabilan radikal organiknya.
BalasHapusAssalamualaikum wr,wb, Saya Maya Rizkita (A1C11602) ,Akan mencoba menjawab pertanyaan ketiga (3),
BalasHapusReaksi Grignard adalah reaksi kimia organologam di mana alkil - atau Aril-magnesium halides (reagen Grignard) menambah gugus karbonil Aldehida atau keton. Reaksi ini adalah alat penting untuk pembentukan ikatan antar karbon. Reaksi Halida organik dengan magnesium bukan reaksi Grignard, tetapi menyediakan peraksi Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzen). Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr. Semoga bermanfaat.