Reaksi adisi
Reaksi
adisi adalah reaksi penggabungan dua atau lebih molekul menjadi sebuah molekul
yang lebih besar dengan disertai berkurangnya ikatan rangkap dari salah satu
molekul yang bereaksi akibat adanya penggabungan. Biasanya satu molekul yang
terlibat mempunyai ikatan rangkap. Reaksi ini hanya terjadi hidrokarbon tak
jenuh (alkena dan alkuna).
Contoh reaksi adisi adalah reaksi antara etena dengan gas klorin membentuk 1,2 dikloroetana.
Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom
atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Alkena
dan alkuna dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen, halogen maupun asam
halida (HX). Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua
atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah
Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom
H-nya (“yang kaya semakin kaya”). Pada reaksi ini berlaku hukum
Markovnikov”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang
mengikat atom H lebih banyak ataugugus alkil yang lebih kecil.
Reaksi Adisi Elektrofilik
Reaksi
adisi elektrofilik terjadi apabila gugus yang pertama menyerang suatu ikatan
rangkap pereaksi elektrofil. Reaksi adisi elektrofilik ditemukan pada senyawa C
yang mengandung ikatan rangkap antara dua atom C seperti alkena dan alkuna.
Contoh reaksi adisi elektrofilik adalah reaksi antara etena dengan asam klorida
menghasilkan etil-klorida. Pada senyawa alkena terdapat elektron π yang
letaknya lebih jauh dari inti dibanding elektron pada ikatan σ, sehingga lebih
mudah diserang oleh suatu elektrofil. Elektron pi adalah suatu nukleofil lemah. Mekanisme reaksi adisi dari air terhadap etilen,
suatu alkena sederhana
Tahapan reaksi Serangan elektrofil terhadap ikatan π membentuk suatu karbokation. Serangan nukleofil terhadap karbokation. Tahap
pertama berjalan lambat, dan merupakan tahap penentu laju.Bila
alkena yang bereaksi adalah propena (alkena tak simetris karena substituen yang
terikat pada karbon alkena tidak sama), maka ada dua kemungkinan produk yang
terbentuk karena gugus OH dapat masuk pada karbon CH2 atau
karbon CH3CH .
Karbokation
sekunder lebih stabil (mempunyai tingkat energi lebih rendah) dibanding
carbocation primer . Gugus metil bersifat pendorong elektron yang membantu
stabilisasi karbokation.
Secara umum
dapat dikatakan mekanisme reaksi adisi alkena adalah serangan
electrophile pada karbon yang kurang tersubstitusi pada tahap pertama dan
serangan nucleophile pada karbon yang lebih tersubstitusi pada tahap kedua.
Mekanisme
ini dapat digunakan untuk memprediksi produk adisi terhadap alkena tak simetris
dengan syarat dapat menentukan gugus elektrofil dan nukleofil dari molekul yang
akan diadisikan pada alkena tersebut . Sebagai contoh adisi menggunakan HBr
. Ikatan dalam HBr bersifat polar dengan H
positive dan Br negative. H+ adalah elektrofil dan
Br- adalah nukleofil.Penerapan dari mekanisme umum diatas adalah :
Metode alternatif untuk membuat suatu alkohol primer
dikembangkan oleh H.C.Brown mengikuti rute di bawah:
Molekul Halogen misalnya Cl2 dan Br2 juga
dapat ditambahkan pada ikatan rangkap alkena. Pada kasus
ini tidak perlu mempertimbangkan orientasi masuknya gugus karena gugus
yang masuk identik , tetapi aspek yang perlu dipahami adalah aspek
stereokimia.Jika bromine ditambahkan pada cyclopentene, ada
dua kemungkinan produk yang dihasilkan tergantung orientasi
ruang serangan kedua atom bromine. Bila dua atom menyerang dari arah yang
sama produk yang terjadi adalah cis. Bila berlawanan produk
yang terbentuk adalah trans. Hasil eksperimen menunjukkan produk
yang terbentuk hanya trans .Dari hasil pengamatan disimpulkan
mekanisme yang terjadi adalah :Tahap pertama:
Tahap keduaSama
dengan pada reaksi SN1 , serangan nukleofil terhadap
karbokation dapat terjadi dari dua arah sehingga dihasilkan produk
campuran cis dan trans.
Bila eksperimen hanya menghasilkan satu jenis produk, berarti dapat disimpulkan
mekanisme reaksi tidak melalui pembentukan karbokation. Jadi harus ada
mekanisme lain yang menyebabkan terhalangnya serangan nukleofilik dari arah
yang sudah ada atom Br yang pertama. Ternyata pada tahap pertama atom Br
menyerang kedua atom karbon alkena. Satu ikatan menggunakan elektron pi dari
alkena, ikatan lain menggunakan elektron bebas Br. Hasilnya terbentuk
suatu siklik antara dua karbon alkena dan Br bentuk ini disebut ion brominium
Serangan Br selanjutnya sama dengan pada reaksi SN2. Arah serangan adalah
berlawanan dengan posisi Br yang pertama. Dan produk akhir adalah trans.
permasalahan:
1. reaksi adisi dapat merubah ikatan rangkap 2 menjadi ikatan rangkap 1, pertanyaan nya apakah ikatan rangkap 1 yang dihasilkan oleh reaksi adisi dapat membentuk reaksi substitusi? jelaskan
2. bagaimana reaksi HBr dalam adisi anti markovnikov apabila dalam kondisi tanpa adanya peroksida? jelaskan
3. kenapa reaksi adisi dapat dapat digunakan untuk membedakan alkana dan alkena, sedangkan setau saya alkana itu tidak memiliki ikatan rangkap ( tidak mengalami reaksi adisi)? jelaskan
Contoh reaksi adisi adalah reaksi antara etena dengan gas klorin membentuk 1,2 dikloroetana.
Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Alkena dan alkuna dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen, halogen maupun asam halida (HX). Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”). Pada reaksi ini berlaku hukum Markovnikov”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak ataugugus alkil yang lebih kecil.
Metode alternatif untuk membuat suatu alkohol primer dikembangkan oleh H.C.Brown mengikuti rute di bawah:
Molekul Halogen misalnya Cl2 dan Br2 juga dapat ditambahkan pada ikatan rangkap alkena. Pada kasus ini tidak perlu mempertimbangkan orientasi masuknya gugus karena gugus yang masuk identik , tetapi aspek yang perlu dipahami adalah aspek stereokimia.Jika bromine ditambahkan pada cyclopentene, ada dua kemungkinan produk yang dihasilkan tergantung orientasi ruang serangan kedua atom bromine. Bila dua atom menyerang dari arah yang sama produk yang terjadi adalah cis. Bila berlawanan produk yang terbentuk adalah trans. Hasil eksperimen menunjukkan produk yang terbentuk hanya trans .Dari hasil pengamatan disimpulkan mekanisme yang terjadi adalah :Tahap pertama:
Bila eksperimen hanya menghasilkan satu jenis produk, berarti dapat disimpulkan mekanisme reaksi tidak melalui pembentukan karbokation. Jadi harus ada mekanisme lain yang menyebabkan terhalangnya serangan nukleofilik dari arah yang sudah ada atom Br yang pertama. Ternyata pada tahap pertama atom Br menyerang kedua atom karbon alkena. Satu ikatan menggunakan elektron pi dari alkena, ikatan lain menggunakan elektron bebas Br. Hasilnya terbentuk suatu siklik antara dua karbon alkena dan Br bentuk ini disebut ion brominium
Serangan Br selanjutnya sama dengan pada reaksi SN2. Arah serangan adalah berlawanan dengan posisi Br yang pertama. Dan produk akhir adalah trans.
baikalah saya akan menjawab pertanyaan no 2 yaitu bagaimana reaksi HBr dalam adisi anti markovnikov apabila dalam kondisi tanpa adanya peroksida? jelaskan
BalasHapusjawabannya adalah CH2=CH–CH3 +HBr –> CH3–CHBr–CH3 (Pada reaksi ini berlaku hukum Markovnikov ”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak atau gugus alkil yang lebih kecil)
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, yaitu : kenapa reaksi adisi dapat dapat digunakan untuk membedakan alkana dan alkena, sedangkan setau saya alkana itu tidak memiliki ikatan rangkap ( tidak mengalami reaksi adisi)? jelaskan
BalasHapusMenurut saya, hasil reaksi tsb tetap dapat membentuk reaksi substitusi, karena reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom dengan atom lain.
Yang tidak bisa adalah apabila ikatan tunggal mengalami reaksi adisi, karena pada hakikatnya reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Baiklah mellycha , saya akan menjawab pertanyaan anda no 1 :
BalasHapusAnda menyebutkan bahwa reaksi adisi dapat merubah ikatan rangkap 2 menjadi ikatan rangkap 1, menurut saya, hasil reaksi tsb tetap dapat membentuk reaksi substitusi, karena reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom dengan atom lain.
Yang tidak bisa adalah apabila ikatan tunggal mengalami reaksi adisi, karena pada hakikatnya reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal